RENUNGAN JUPITER

Keikhlasan itu umpama seekor semut hitam, di atas batu yang hitam, di malam yang amat kelam.

Tak pernah berhenti berusaha

Posted by jupiter pada Juli 1, 2008

KISAH PERJALANANKU
(Tak pernah berhenti berusaha)

Siang itu matahari tepat berada di atas kepala ketika tiba-tiba hujan yang sangat deras menguyur bumi yang kupijak, membasahi pakaian yang melekat di badan, menyapu butiran debu yang menyumbat aliran keringat yang merembes malu-malu dari pori-pori pada lapisan teratas kulit tubuh.

Dan ketika tetesan derasnya jatuh menyentuh tanah, aroma khas alam langsung memenuhi indra penciumanku. Melambungkan kembali angan dan mimpiku pada kenangan terindah yang pernah hadir di masa yang telah lalu.

Menurut para pujangga, hujan yang turun di siang hari bolong biasanya identik dengan datangnya kesedihan, kemurungan dan bahkan satu rasa yang sangat menyiksa yaitu kehilangan. Seperti abadinya sebuah perubahan, ketika semua diakhiri kemudian dimulakan di lain sisi.

Begitu pula halnya dengan cinta yang menyapa dan kemudian terpaksa harus dilupakan karena terbentur pada keadaan yang tidak berpihak. Segala sumpah setia dan curahan kasih sayang seolah telah berubah hanya menjadi kiasan kata yang sama sekali tidak mengandung makna. Akan menjadi virus yang menggerogoti hati apabila segala harapan yang sudah tidak bertuan ini tidak segera aku tanggalkan.

Duhai cinta, mengapa sulit sekali untuk mengikhlaskan segala kisah yang telah berlalu. Aku sudah lelah bersimpuh dan menghiba demi mendapatkan kekuatan untuk melepaskan segala kerinduan yang sudah kehilangan pemiliknya ini. Izinkan aku untuk keluar dari selubung cinta yang sudah enggan untuk bersanding, lepaskan tali bathin yang selalu menarik jiwaku ke dasar lembah yang selalu dipenuhi dengan tanya yang tak pernah mendapatkan jawaban yang aku harapkan.

Ingin sekali aku mencampakan segala perasaan ini dan menguburnya dalam-dalam hingga aku bisa kembali berjalan dengan tenang, tapi hati ini tak punya cukup kekuatan untuk melepaskan segala harapan. Sampai detik ini aku masih belum sanggup untuk menjalankan proses ikhlas yang selalu dibisikan oleh orang-orang terdekatku.

Walau cinta yang kurasa hanya tinggal sebatas kata, tapi entah mengapa aku seperti telah kehilangan bagian dari hidupku. Setiap malam dalam kesendirian, aku selalu merindukan ketenangan hidupku dimasa lalu. Kala itu taburan kata cinta semanis madu selalu mampu membangkitkan energi positif dan menjadi suplemen nomor wahid dalam kerumitanku menjalani hari-hari.

Banyak orang bilang, dengan menguasai ilmu ikhlas maka hidupku akan menjadi lebih lepas. Sejujurnya aku percaya seribu persen dengan ungkapan yang disampaikan oleh orang-orang terdekatku ini, dan selama ini aku terus berusaha untuk bisa merubah sikap sabar dan pasrahku ini agar bisa naik ke tahap yang lebih tinggi dan menyejukan hati tersebut.

Dalam hubungan antar sesama yang melibatkan materi (bisnis), aku sudah mampu menguasai ilmu keramat ini. Seberapapun parahnya aku jatuh, dengan cepat aku bisa kembali melangkah dengan tegak dan menjadikan proses jatuh tersebut sebagai tonggak untuk selanjutnya aku jadikan pijakan yang kuat agar tidak kembali terjatuh di tempat yang sama.

Namun entah mengapa dalam hubungan yang melibatkan hati, kata ikhlas ini seolah berubah menjadi satu momok yang menakutkan dan sangat sulit untuk dijalankan. Aku seperti kehilangan keberanian untuk melupakan segala kenangan, dan sangat enggan untuk melepaskan diri dari lingkaran yang selalu membangkitkan satu harapan yang pada akhirnya kembali menghadirkan rasa sesak di jiwaku ini.

Sepenuhnya aku sadar bahwa segala perbedaan cinta yang aku rasakan ini bukan untuk hidup bersama, tapi aku juga tidak mengerti mengapa cinta ini selalu lekat dan tak pernah bisa aku usir agar pergi dan menjauh dari benakku.

Untaian cinta yang selembut sutra dari satu sosok yang tak beda dengan diriku, telah melekat dan menyatu. Selanjutnya malah berubah menjadi candu dalam hatiku, menjadi pita pemanis dalam angan dan mimpiku, melambungkan harapan dalam menapaki langkah kehidupanku.

Cinta bisa memilih
Cinta bisa datang
Cinta bisa pergi

Tapi satu hal yang cinta belum bisa lakukan…
Cintaku belum bisa melepaskan

Dalam hubungannya dengan perasaan mungkin sabar akan lebih mudah untuk dijalankan, karena sabarku tidak ada batasnya. Sabarku tak pernah berhenti untuk menanti, sabarku selalu mencoba untuk mempelajari.

Dengan sabar, aku bisa menahan untuk mendapatkan sebuah tingkat kesabaran yang lebih tinggi lagi. Semoga aku bisa mendapatkan buah dari kesabaran yang memberikan berkah dalam kehidupanku nanti.

Terima kasih kepada seseorang yang telah menggoreskan kenangan indah di hatiku dan telah memberikan nuansa berbeda dalam kehidupanku. Mungkin cintaku memang bukan untuk hidup bersamamu, tapi cinta ini akan terus hidup di dalam hatiku, menjadi pemicu semangat dalam melanjutkan langkahku.

Akan aku kunci rapat hatiku dan tak akan aku buka hingga saat yang tepat itu tiba…

Ya Allah, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Yang menjadikan manusia memiliki hati dan cinta. Bumi bisa Engkau hancurkan dengan menghadirkan gempa dan badai Tsunami, aku tidak meragukan kekuasaan Mu, aku tidak meragukan RahmatMu. Tapi apa salahnya sedikit saja, Engkau hadirkan kembali bintang jatuh itu kepangkuanku dan hanya untukku… (Do’a bin ngarep.com)

Hujan telah lama berhenti meninggalkan tetesan bening di atas hijau dedaunan. Bukan lagi pedih yang kulihat, bukan! Butiran itu telah berubah menjadi embun di pagi buta yang akan menguap dengan sendirinya, begitu sinar mentari pagi kembali mengusir kelamnya sang raja malam.

Terima kasih untuk tetap kembali,
Disini…
Meski tiada yang terbilang ‘ada’
Masih ada yang bernama ‘tiada’
Bersama hujan dan pelangi di masa itu
Pada titik ini semua berhenti

Telah aku putuskan untuk terus berusaha menjalankan proses ikhlas kepada sesama, dalam segala bentuk hubungan yang pernah terjalin dan menyapa perjalanan hidupku. Semoga keikhlasan yang selalu aku pelajari ini mampu secepatnya untuk aku pahami dan aku terapkan dalam hati, sehingga kelak aneka warna pelangi tidak malu-malu lagi menghiasai segala perubahan nuansa di cakrawala hati kita. (Jupiter doc/01Juli08)

“Yesterday is history, tomorrow is a mystery, but today is a gift. That is why it is called the present.”(Master Oogway on Kung Fu Panda)

7 Tanggapan to “Tak pernah berhenti berusaha”

  1. Affy said

    Hallooow…loooh, di halo-in kok malah melengos gitu,Coy…he.he.he.he…malu yaaa ketauan meweknyaaa…cup-cup-cup…udah2…nich gw bawain dekak-dekak versi plintiran nyang elo pesan kemaren, sini gw ajarin make-nya ye…niiiih, nyang bulat2 kecil di sentuh ama ujung jari, trus plintir2 deh, licin2 gimanaaa gitu,bisa kaaan…?? Nah, sembari elo nglatih jemari elo mlintir2 itu dekak2…gw belikan gulali arab ye, sekalian ama mercon-nye…abis itu kita kagetin suhu elo nyang kelamaan bertapa di gunung…(ssstt…di Bali name nye gunung apa ye…maklumlah, pelajaran geografi gw dapat nyogok hotkissing dulu ke ntuh guru seksi nan cantik baru kagak merah di rapor, hua..ha..ha..apa gunung KaDe ngkale ye namanya, hik2..hik2..hik2…)Jupeeee…bangun-bangun…!! Banguuuuuuuuunn…!!! Hua..ha..ha..ha..ha..(*bikin rusuh mbangunin orang* mode-on)

  2. Anonymous said

    hi jup do’a bin ngarep.comnya kutiru yaaaa

  3. Anonymous said

    ‘Dia Yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang-orang yang mengambil pelajaran (dari masa lalunya) dan orang yang bersyukur (terhadap masa depannya)’ 25:62 ||G||

  4. Faith said

    aaaaaahhh kungfu pandaaaaaaaa

    jadi inget salah satu nilai bijaknya

    “our destiny is nothing, only human that make it special destiny”

    -chocco-

  5. whenshelovedme said

    ketika suatu saat engkau berada pada titik dimana jalan terasa sangat terjal dan berbatu, sehingga kakimu terluka dan berdarah..

    ketika engkau merasa ingin berhenti dan tidak melanjutkan perjalananmu..
    Justru di saat itulah engkau tidak boleh berhenti…

    keep on faith sist’…. 🙂

    dee

  6. pojokansikecil said

    saya suka quote-nya si master oogway 🙂

  7. Jupiter said

    Holla semuanyaaaa… sowry aku baru turun gunung lagi, neh!

    @Affy -> pas nulis ini gw gak lagi mewek, WEW! cuma lagi gerimis doank dikiiiit. Sadar diri bow!

    @Anonym -> dari gaya bahasamu yg simple, kayanya aku tau deh sapa kamyu (*bakar dupa trus neropong siapa gerangan yg mo nyontek do'a yg super gokil ini)

    @"G" -> Yup! aku dah ngambil banyak pelajaran dari kesalahan masa lalu, masalahnya aku blom ngeh neh, gimana caranya biar bisa mensyukuri masa depan? secara aku sama sekali gak bisa bayangin masa depanku bakalan seperti apa. Mohon bimbingannya.

    @Chocco -> Demen ama Kungfu Panda juga toch?! Jujur neh, aku blom sempet nonton ampe abis, euy. Secara dvd nya keburu dipatahin ama ponakan. Hiks!

    @Dee -> Jangan lupa ama pesan lo ini, yeee… (*twink2)

    @Pojokansikecil -> Dah mojok, kecil pula. Apaan tuwh??? (Ooo… ternyata fans nya master oogway juga, toh!). Btw, thanks ya dah mampir.

Tinggalkan komentar